2013/07/25

terkadang aku tak harus memberi judul

Hati manusia menangis, merintih menahan kerinduan
Kerinduan pada Tuhannya, bukan pada manusia lainnya
Ada banyak cara mengungkapkannya, namun saat kata sulit terucap, air mata memburu membanjiri

Manusia tak mengerti. Tuhannya tak peduli?

Jiwa manusia meronta, mendesak meminta lepas dari keduniawian
Mencari kebahagiaan abadi namun semesta tak memberi
Dia.. hatinya.. tersesak.
Dia tau dunia pemberi sakit hati, namun ia memaki Tuhannya, mencaci untuk setiap dosa duniawi

Manusia itu meneriakkan, "Aku maha sakit hati, hidupku penuh kesakitan"
Dia menagih janji, janji kelegaan dari Tuhannya bagi hatinya yang letih, bagi bebannya yang terlalu berat
Berteriak untuk menggetarkan tahta tertinggi-Nya
Dia meminta rangkulan, dia mendambakan pelukan, dia mencari pengertian akan beban hatinya
Dia merindukan Tuhannya, "Kapan Tuhanku datang?"

Manusia tak mengerti. Tuhannya sungguh peduli.

Manusia tak mau mengerti. Tuhan tetap peduli.

Jika saja lebih sabar menanti, sungguh akan ditemukan lega hati.





(21072013-sesuatu harus diutarakan, sebelum otak gadis ini hilang kendali)
 
 
Copyright © Cerita Senja, Langit, dan Senyuman
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com